PSIKOLOGI PENDIDIKAN : INTELIGENSI

         Apa itu intelegensi? Intelegensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Berbeda dengan berat dan tinggi badan dan usia, intelegensi tidak dapat diukur secara langsung. Cara mengukur intelegensi dapat mengandalkan pada tes intelegnsi tertulis untuk memperikirakan intelgensi murid. Minat terhadap intelegensi sering kali difokuskan pada perbedaan individual dan penilaian individual (Kaufman & Lictenberger, 2002; Lubinski, 2000; Molfse & Martin, 2001). Perbedaan individual adalah cara di mana orang berbeda satu sama lain secara konsisten dan tetap. 

Tes Individual Inteligensi
Ada dua tes pada tes intelegensi individual yaitu tes binet dan skala Wechsler.
1.       Tes Binet
Pada 1904 Menteri Pendidikan Perancis meminta psikolog Alfred Binet untuk menyusun metode guna mengidentifikasi anak-anak yang tidak mampu belajar di sekolah. Tes itu disebut Skala 1905. Tes ini terdiri dari 30 pertanyaan, mulai dari kemampuan untuk menyentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan ingatan dan mendefenisikan konsep abstrak.

            Binet mengembangkan konsep dengan rumus IQ = MA/CA x 100. MA (mental age) adalah level perkembangan mental individual yang berhubungan dengan perkembangan lainnya. IQ (intelligence quotient) adalah usia mental (MA) seseorang dibagi dengan usia kronologis (CA), dikalikan 100.

             Tes ini sering kali di revisi sampai pada edisi keempat tes Stanford-Binet dipublikasikan pada 1985. Salah satu penambahan penting pada versi ini adalah analisis respon individual dari segi empat fungsi yaitu penalaran verbal, penalaran kuantitatif, penalaran visual abstrak, dan memori jangka pendek.

2.       Skala Wechsler
           Tes lain untuk mengetahui intelegensi murid adalah Skala Wechsler yang dikembangkan oleh David Wechsler. Ada tiga pembagian tes berdasarkan usia yaitu: (a) Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence-Revised (WPPSI-R) untuk menguji anak usia 4 sampai 6 setengah tahun; (b) Wechsler Intelligence Scale for Chidren-Revised (WISC-R) untuk anak dan remaja dari usia 6 sampai 16 tahun; dan (c) Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R). Skala Wechsler juga menunjukkan IQ verbal dan IQ kinerja.

Teori Multiple Inteligensi
Binet dan Stren memfokuskan pada konsep inteligensi umum, yang oleh Stren dinamakan IQ. Wechsler percaya bahwa adalah mungkin dan perlu untuk mendeskripsikan baik itu inteligensi umum maupun inteligensi verbal spesifik dan inteligensi kinerja seseorang. 

Pandangan Strenberg bahwa inteligensi muncul dalam tiga bentuk utama yaitu: (1) inteligensi analitis adalah kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandngkan, dan mempertentangkan; (2) inteligensi kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan, mendesain, menemukan, dan mengimajinasikan; dan (3)  inteligensi praktis adalah kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasikan, dan mempraktikkan.

Pada tokoh Howard Gardner ada delapan kerangka inteligensi. Kerangka ini diseskripsikan bersama dengan contoh pekerjaan yang merefleksikan kekuatan masing-masing kerangka. Delapan kerangka tersebut adalah sebagai berikut.

·         Keahlian verbal: kemampuan untuk berpikir dengan kata dan menggunakan bahasa untuk mengekpresikan makna (penulis, wartawan, pembicara).
·         Keahlian matematika: kemampuan untuk menyelesaikan operasi matematika (ilmuwan, insinyur, akuntan).
·         Keahlian spasial: kemampuan untuk berpikir tiga dimensi (arsitek, perupa, pelaut).
·         Keahlian tubuh-kinestetik: kemmapuan untuk memanipulasi objek dan cerdas dalam hal-hal fisik (ahli bedah, pengrajin, penari, atlet).
·         Keahlian musik, sensitif terhadap nada, melodi, irama, dan suara ( komposer, musisi, dan pendengar yang sensitif).
·         Keahlian intrapersonal: kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupan secara efektif (teolog, psikolog).
·         Keahlian interpersonal: kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain (guru teladan, profesional kesehatan mental).
·         Keahlian naturalis: kemampuan untuk mengamati pola-pola di alam dan memahami sistem alam da sistem buatan manusia (petani, ahli botani, ahli ekologi, ahli tanah).



Sumber :
Santrock., J. W. (2007). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEUROPSIKOLOGI : SISTEM HORMON

LAPORAN OBSERVASI

PSIKOLOGI PENDIDIKAN: BIMBINGAN DAN KONSELING